Rabu, 15 Februari 2012

Model Pembelajaran Hypnoteaching

bahkan sering melihat di televisi seperti Uya Kuya, Demian, Dedy Corbuze, lalu apakah siswa disuruh tidur?

Inilah Model pembelajar Spektakuler Yang Masih Jarang Digunakan Oleh Para Mahasiswa S1 Untuk Skripsi Bahkan S2 Untuk Tesis.

Yang Pasti Model Pembelajaran ini sangat cocok untuk anda gunakan baik di kelas maupun luar kelas
 

Baik.. sebelumnya akan dijelaskan mengenai hipnosis.
Hipnosis berasal dari kata hypnos yang berarti tidur. namun hipnosisi itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, hipnosis adalah fenomena yang mirip tidur, dan peran alam sadar berkurang. Pada kondisi semacam ini, seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi) karena alam bawah sadar, yang seharusnya menjadi filter logik, sudah tidak bisa lagi mengambil peranan (materi pada Fundamental Hypnosis), akhirnya ia akan menerima apapun bentuk informasi dan perintah walaupun itu merugikannya.
Dalam hypnoteaching, guru selaku hipnotis tidak harus menidurkan siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya ada yang disebut pikiran sadar dan bawah sadar. 
Pikiran sadar bekerja dengan sangat nyata, artinya orang menyadari apa yang dikerjakannya, misalkan, makan, menulis, membaca, dll.
pikiran bawah sadar jarang sekali dikenali, kecuali oleh orang yang mengerti dan memahami.

Dalam bahasa hipnosis ada istilah satu gelombang. Artinya, ketika menginginkan kelas tenang dan  terkendali, sebelumnnya gurupun harus tenang dan mengendalikan diri dalam menghadapi apapun, termasuk para siswa. Jika seorang guru emosi dan marah-marah ketika melihat kegaduhan kelas, maka siswa justru akan melakukan hal yang sama, gaduh, ramai, bercerita sendiri, mengantuk, tiduran di depan guru.
Unsur-unsur Hypnoteaching:
1. Penampilan guru
2. Sikap yang empatik
3. Rasa simpatik
4. Penggunaan bahasa
5. Peraga (bagi yang kinestetik)
6. Motivasi siswa dengan cerita atau kisah
7. Kalau ingin menguasai siswa kuasai dulu hatinya.

SELANJUTNYA DAPAT ANDA PESAN BUKUNYA DI BAWAH INI

Daftar Pustaka: