Kamis, 10 November 2016

MODEL PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING

http://1000motivator.com/?m=join&id=pribadi

Apakah Anda sudah tahu mengenai model pembelajaran hypnoteaching ?
Hypnoteacing ?.... 
TIDUR... TIDUR... TIDUR....

ih serem bangat kedengarannya.
Baik.. sebelumnya akan dijelaskan mengenai hipnosis.
Hipnosis berasal dari kata hypnos yang berarti tidur. namun hipnosisi itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, hipnosis adalah fenomena yang mirip tidur, dan peran alam sadar berkurang. Pada kondisi semacam ini, seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi) karena alam bawah sadar, yang seharusnya menjadi filter logik, sudah tidak bisa lagi mengambil peranan (materi pada Fundamental Hypnosis), akhirnya ia akan menerima apapun bentuk informasi dan perintah walaupun itu merugikannya.
Dalam hypnoteaching, guru selaku hipnotis tidak harus menidurkan siswa dalam proses pembelajaran.
Pada prakteknya, guru cukup menggunakan bahasa persuasif sebagai alat komunikasi yang dapat menyugesti siswa secara efektif. Dalam arti, turunkan gelombang otak siswa dari beta menjadi alpa-beta.

Selanjutnya ada yang disebut pikiran sadar dan bawah sadar. 
Pikiran sadar bekerja dengan sangat nyata, artinya orang menyadari apa yang dikerjakannya, misalkan, makan, menulis, membaca, dll.
pikiran bawah sadar jarang sekali dikenali, kecuali oleh orang yang mengerti dan memahami.
Pikiran sadar berada pada freuensi 12-25 Hz yang didominasi oleh logika dan otak kiri. Dan otak inilah yang setiap hari dipakai oleh sistem pendidikan kita. Gelombang tinggi disini akan merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norefinenefrin yang menyebabkan cemas, khawatir, marah, dan stres.
Gunakan inti dan substansi dari ilmu hipnotis, yakni komunikasi dan sugesti. Tarik minat dan perhatian siswa dengan bahasa komunikasi persuasif yang lembut. setelah itu masukan sugesti-sugesti positif konstruktif pada diri siswa.
Dalam bahasa hipnosis ada istilah satu gelombang. Artinya, ketika menginginkan kelas tenang dan  terkendali, sebelumnnya gurupun harus tenang dan mengendalikan diri dalam menghadapi apapun, termasuk para siswa. Jika seorang guru emosi dan marah-marah ketika melihat kegaduhan kelas, maka siswa justru akan melakukan hal yang sama, gaduh, ramai, bercerita sendiri, mengantuk, tiduran di depan guru.
1. Penampilan guru
Penampilan yang baik akan melahirkan rasa percaya diri yang  tinggi serta memiliki daya magnet yang kuat bagi siswa.
2. Sikap yang empatik
Sebagai seorang pendidik, bukan sekedar pengajar, seorang guru harus mempunyai rasa empatik kepada para siswa.
3. Rasa simpatik
Bila guru menaruh rasa simpati kepada siswanya, niscaya siswa akan menaruh simpati kepada gur tersebut.
4. Penggunaan bahasa
Guru yang baik hendaknya memiliki kosa kata yang baik dan didengar telinga, bisa menahan emosi diri, tidak mudah  terpancing amarah, suka menghargai karya, potensi, dan  kemampuan siswa, tidak suka merendahkan, menghina, mengejek, atau memojokan siswa denan perkataan yang tidak enak didengar.
5. Peraga (bagi yang kinestetik)
Salah satu unsur hipnosisi dalam proses pembelajaran adalah peraga atau mengeluarkan  ekspresi diri. Seluruh anggota badan digerakan jika diperlukan, guru ketika menerangkan  diusahakan menggunakan gaya bahasa tubuh agar apa yang disampaikan semakin  mengesankan.
6. Motivasi siswa dengan cerita atau kisah
Salah satu faktor keberhasilan hypnoteaching adalah menggunakan teknik cerita dan kisah. 
Watak dan tabiat dasr kerja pikiran adalah imajinasi dan fantasi. Disaat anda melihat siswa banyak masalah, tidak punya motivasi belajar, maka anda dapat menasehati dan 
membimbing tanpa menggurui.
7. Kalau ingin menguasai siswa kuasai dulu hatinya.
Belajar dilapangan lebih mengena ketimbang belajar teori dikelas saja. Kuasai hati siswa 
maka anda akan menguasai pikirannya.

Pada intinya untuk menguasai kelas, seorang guru harus menguasi materi pelajaran, melakukan pendekatan yang persuasif dengan kata-kata yang baik dan enak di dengar, tidak mencemooh atau dengan mengatakan perkataan "kamu itu bodo...", "payah..", "pemalas..", atau perkataan yang menjatuhkan mental siswa, dan perkataan tersebut akan tertanam dalam otak siswa. Hal tersebut dikenal dengan istilah mental blok negatif.
Seorang guru pada saat masuk kelas harus terlihat rapih, senang dan gembira sehingga siswa dapat merasakan hal tersebut.

By: Heri Pribadi, S.Pd.,M.Si, CH, CHt, CNLP.

Daftar Pustaka:
Hypnoteaching for Succsess learning, Muhammad Noer 2010. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar